Dampak Pembangunan Villa Di Area Perbukitan
dampak positifnyakawasan tersebut jadi terlihat indah karena ada bangunan yang enak dilihat.
keuntungan nya yang punyak lahan,yang punyak villa tersebut,dan penduduk di sekitarnya
Membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar (penjaga vila, tukang ojek, kedai makanan minuman)
Arus lalu lintas orang luar dari daerah tersebut jadi lebih ramai
Orang kota mempunyai rumah peristirahatan
Pemkot bersangkutan mendapat pemasukan retribusi daerah dan PBB (vila resmi)
dampak negatifnya
- menghilangkan lahan usaha penduduk sekitar, ladang/perkebunan dirubah menjadi pemukimam
- menghabiskan lahan penyerapan air
- membuat tanah menjadi mudah longsor
- banjir
- lingkungan sudah tak alami lagi......
Pola pikir sehat kalah oleh urusan ekonomi dan lain sebagainya. Sampai sekarang, orang-orang berduit masih berduyun-duyun mencari tanah di kawasan Puncak untuk membangun villa. Lebih parah lagi, karena pembangunan villa mereka lakukan dengan cara kongkalikong perizinan mulai dari IMB sampai dampak lingkungan (amdal). Al hasil, kawasan Puncak tidak layak lagi disebut sebagai hutan pohon. Dia lebih cocok disebut sebagai hutan villa.
Bahkan pada tahun 2012 ini, kawasan Puncak dan sekitarnya mulai menjadi incaran developer besar. Vimala Resort garapan Agung Podomoro Grup mulai diluncurkan. Lokasinya di kawasan Gadog, kaki dari wilayah Puncak. Di lokasi yang nyaris sama juga akan segera hadir kondominium Aston. Entahlah apa yang ada di kepala para penguasa kita, baik di pusat maupun di daerah. Ketika banjir datang, siapa yang layak disalahkan?
Sumber:
http://amaruddinlubis.blogspot.comDampak Pembangunan Villa Di Area Perbukitan.
Nama : Amaruddin Lubis Kotanopan Rao
Tempat Tgl Lahir : Jln. Gunung Manahan Kotanopan Rao
Tnggal Lahir : 07. juni 1990
Pendidikan : D 3 Impormatika Amik Bukittinggi
Facebook Amaruddin Lubis Kotanopan Rao
Twiter amaruddin lubis4
blogger https://plus.google.com/109203124710042874117#109203124710042874117/posts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar